HARI RAYA MINGGU PALMA
Seminggu sebelum Paskah adalah hari-hari yang disebut sebagai Pekan Suci. Pekan Suci dibuka dengan Hari Raya Minggu Palma. Minggu Palma adalah hari raya dalam liturgi gereja yang selalu jatuh pada hari Minggu sebelum Hari Raya Paskah.
Hari Raya Minggu Palma mengenangkan peristiwa kedatangan Yesus ke Yerusalem sebelum Ia disalibkan. Yesus menunggang keledai dan orang banyak dengan daun palma di tangan mengelu-elukan Dia. Hingga saat ini, umat Katolik melakukan ritual yang sama dengan melambai-lambaikan daun palma sambil bernyanyi dalam perayaan Ekaristi pada Minggu Palma.
Apakah daun palma adalah satu-satunya yang dapat digunakan untuk pemberkatan dan perarakan? Mengapa tak digunakan daun lainnya atau ranting pohon saja ? Berdasarkan injil sinoptik, Matius 21:8, Markus 11:8, Lukas 19:36 tidak ditemukan kisah orang banyak mengelu-elukan Yesus dengan memegang daun palma. Hanya injil Yohanes 12:13 yang menyebut pemakaian daun palem (palma). “Mereka (orang banyak) mengambil daun-daun palma, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru : Hosana ! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”.
Dari empat Injil di atas, tradisi daun palma tercetus berdasarkan injil Yohanes. Arti daun palma yang dilambaikan merupakan pujian untuk menyambut pemimpin-pemimpin atau orang-orang terkenal yang datang berkunjung. Daun palma juga merupakan simbol kemenangan dan kemuliaan. Daun palma digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian. Pada masa kini, daun palma mengingatkan kita akan kemenangan Yesus Kristus atas dosa dan maut. Demikianlah kisah daun palma yang kerap dipakai pada saat Minggu Palma. (IS-katekese)